Joylada : Wadah Bagi Penulis Pemula

 Joylada
Let's Joy, Be Joy



Siapa nih di sini yang punya hobi menulis novel? Ayo merapat karena aku akan membagikan pengalaman bagaimana aku menulis di platform Joylada.


Joylada adalah platform pertama yang membuat aku tergugah untuk menulis. Ya meskipun sebenarnya aku mulai berminat membuat novel itu saat SMA. Alasannya sederhana. Temenku nulis cerita dan aku pengen bisa. Tak disangka, ternyata aku semakin menekuni bidang ini. 


Yah ... walaupun tetep ga famous juga sih, tapi ga papa.


Lagipula, menulis itu hal yang sangat menyenangkan.


Awalnya, saat SMA aku menulis di di buku tulis isi 38 halaman dan ternyata itu ga cukup. Genre yang dulu kutulis adalah fanfiction dengan tokoh siapa? King of fanfiction, Cho Kyuhyun! Sekarang dah ga tahu dimana bukunya. Mengingat bagaimana aku menggilai fanfiction sejak SMP.



Langsung aja!


Awal tahun 2018, aku menemukan iklan di instagram mengenai aplikasi Joylada dengan tulisan yang kurang lebih, nulis novel dibayar. Duit bro! Ada gitu orang yang ga mau duit? oh tentunya ga ada.  Saat iklan itu muncul, aku langsung cek playstore dan download aplikasi Joylada. Secara, tahun 2018 aku lagi kuliah dan itu bokek banget.


Tampilan Joylada sangat menarik dengan dominan merah muda(?) ungu (?) atau fanta, intinya warna itu sangat mencolok dan menarik perhatian. Ikon yang menggemaskan dan tampilan yang sangat ramah bagi penulis pemula membuat aku memberanikan diri mengarang cerita. 


Sayangnya, ternyata menulis bukan hal yang sesederhana itu. Ngarang sih, tapi tetep kudu mikir mau gimanapun caranya. Bagaimanapun juga, penulis menulis karya untuk dibaca. Jika bagus akan diapresiasi dan jika kurang bagus akan dikritik. Meskipun begitu, penghasilan menjadi motivasi terbesar dan akhirnya aku mempublish karyaku.


Rame? Oh tidak! Sangat sepi. Mengingat Joylada di tahun 2018 masih tergolong sangat baru. Banyak yang belum familiar dan promosi menjadi jalan yang harus dilalui oleh penulis untuk memamerkan karyanya.


Meski tak mudah, namun pada akhirnya aku berhasil mendapatkan penghasilan pertamaku di aplikasi Joylada. Lebih tepatnya pada bulan Juli, 2018. 


Melihat nominal itu, ada perasaan "Ah ... ternyata ada juga yang baca ceritaku." Meski sedikit namun hal itu membuat aku semakin semangat untuk memperbanyak cerita dan juga promosi.


Intinya, tekun dan konsisten pada sesuatu yang kita lakukan. Toh, ga rugi kalau nulis di Joylada karena anggap aja seperti menabung. Hal ini dikarenakan Joylada tidak mengikat penulisnya pada kontrak.

Menggiurkan bukan?

Hingga kini, Joylada semakin berkembang dengan fitur-fitur yang semakin beragam. Fitur fanboard sebagai ajang komunikasi dengan para pembaca, Live agar semakin dekat dengan pembaca. Ada pula Candy untuk membaca cerita yang dikunci, kemudian gift sebagai apresiasi pembaca pada penulis.


Joylada juga aktif membuat event seru.

Gimana? Tertarik buat menulis cerita? Mulai aja dulu.

Ga perlu langsung jadi hebat, karena kita bisa karena terbiasa.


FYI, dulu pertama kali aku nulis, aku buta banget sama yang namanya kaidah kepenulisan. Entah itu penempatan kapital, tanda baca dan lainnya. Walau demikian, saat kita terjun ke bidang yang kita minati, kita akan terus belajar seiring waktu berjalan. 



Posting Komentar